Minggu, 01 Juni 2014

Cadangan Pasir Besi Lumajang Terluas di Indonesia

Cadangan Pasir Besi Lumajang Terluas di Indonesia

Cadangan Pasir Besi Lumajang Terluas di Indonesia
Penambangan Pasir Pantai/TEMPO/Arie Basuki

TEMPO.COLumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, memiliki cadangan pasir besi terbesar dan terluas di Indonesia. Lokasinya terbentang di pesisir pantai selatan. “Kami mendapatkan data berdasarkan hasil survei sejumlah investor yang datang ke Lumajang," kata Kepala Bagian Ekonomi Pemerintah Kabupaten Lumajang, Nurul Huda, kepada Tempo, Senin, 16 Januari 2012.

Mengutip data yang diperolehnya, kawasan yang memiliki potensi pasir besi mencapai luas 60 ribu hektare. Dari sisi kwalitas juga terbaik di Indonesia. Rata-rata kadar besinya antara 30 hingga 40 persen. Bahkan, di beberapa kawasan kadar besinya mencapai 60 persen.

Karena itu, diakui Nurul, banyak investor yang datang ke Lumajang untuk berinvestasi untuk melakukan eksploitasi. Namun Nurul enggan menyebutkan identitas perusahaan atau investor tersebut karena masih dalam tahap verifikasi oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang. “Untuk bisa lolos sebagai perusahaan yang mendapatkan izin usaha pertambangan harus melalui persyaratan dan prosedur yang panjang,” ujar Nurul.

Ihwal potensi pasir besi di Lumajang juga dipaparkan dalam sebuah dokumen berjudul 'Javakaartering Moondverslag Over Mei'. Dokumen keluaran tahun 1936 itu menjadi arsip Direktorat Geologi.

Besarnya cadangan pasir besi di Lumajang juga ada kaitannya dengan keberadaan Gunung Semeru. Limpahan pasir yang berasal dari muntahan material vulkanik Gunung Semeru terbawa air hujan hingga ke laut selatan. Kemudian melalui proses alam secara bertahun-tahun terjadi penumpukan pasir besi di kawasan pantai Selatan.

Namun potensi pasir besi di kawasan pantai Selatan ini belum dieksploitasi secara maksimal. Apalagi masih terus terjadi penolakan oleh warga yang mengkhawatirkan terjadinya keruskan lingkungan akibat kegiatan pertambangan. Di antaranya perlawanan yang dilakukan warga Desa Wotgalih terhadap pertambangan pasir besi oleh PT Anak Tambang.

PT Anak Tambang sudah mendapatkan izin usaha pertambangan. Namun belum bisa beroperasi karena adanya penolakan tersebut. PT Anak Tambang mendapat konsesi pada lahan seluas 504 hektare dengan perkiraan kapasitas produksi 100 ribu ton per tahun. Dalam sepuluh tahun beroperasi --jika tidak ada halangan, mampu diproduksi 1.136.200 ton.

Kawasan yang akan dikelola PT Anak Tambang tersebut barulah 20 persen dari total potensi pasir besi di Wotgalih.

Direktur Utama PT Indo Modern Mining Sejahtera (IMMS), Lam Chong Sam, juga mengakui besarnya potensi pasir besi di Lumajang. ”Kwalitasnya bagus karena kandungan titanium yang tinggi,” ucapnya ketika menyampaikan sosialiasi Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) perusahaannya beberapa waktu lalu.

Staf Bagian Operasional PT IMMS, Marzuki Sapra, menjelaskan potensi pasir besi dengan kandungan titanium yang tinggi itu tersebar di sejumlah lokasi, yakni di Desa Bades, Bago, Selok Awar-awar, Selok Anyar serta Pandanwangi dan Pandanarum.

Sapra mengungkapkan saat ini PT IMMS sedang mengurus ijin ekspolitasi pasir besi di lahan seluas sekitar 3.200 hektare. Rata-rata kandungan besinya (Fe) 15 hingga 40 persen. ”Pada kedalaman dua hingga tujuh meter sudah bisa diperoleh pasir besi,” tuturnya.

0 komentar:

Posting Komentar